WHAT TO READ NEXT

Perspectives on Literature with Kak Cicil

wawancara peminatan literatur sastra inggris unair

Perspectives merupakan sesi khusus yang membahas peminatan -peminatan di jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Pengenalan tentang peminatan ini disampaikan berdasarkan pengalaman masing-masing narasumber. Berikut adalah hasil wawancara kami dengan Kak Cicil (KC).

IN : Halo, Kak. Silakan memperkenalkan diri terlebih dahulu.

KC : Halo, aku Cicil dari angkatan 2018. Aku ambil peminatan Literature (lite).

IN : Bisa tolong diceritakan awal mula memilih Literature sebagai peminatan?

KC : Awalnya, waktu aku masih dapat mata kuliah PKBU (Pengantar Kajian dan Kebudayaan Urban) di semester 4, aku lebih tertarik ke peminatan Cultural Studies (CS) daripada Literature. Tapi, setelah melewati UAS PKBU yang mulai banyak analisisnya, aku merasa tidak cocok di CS. Jadi, aku memilih lite sebagai peminatanku.


IN : Oh, begitu. Nah, menurut Kakak, skill apa saja yang harus kita miliki atau kuasai kalau ingin mengambil Literature?

KC : Mungkin harus kritis sih ya. Meskipun semua peminatan memang harus kritis, tapi di Literature ini kita lebih banyak analisisnya. Jadi, kita dituntut untuk lebih peka terhadap makna-makna yang tersembunyi gitu.

IN : Nah, di Literature ini ada stereotipnya, Kak? Misalnya, orang luar memandang lite ini sebagai peminatan yang seperti ini, tapi sebenarnya itu salah. Menurut Kakak gimana?

KC : Stereotip pertama yang paling banyak muncul itu orang-orang mengira anak Literature harus baca banyak buku. Misal, seminggu harus baca satu buku, padahal sebenarnya tidak. Kita lebih banyak ke puisi tapi itu juga seminggu hanya satu puisi. Lalu, stereotip yang lainnya itu anak lite sering dianggap kutu buku yang suka baca novel dan puisi. Padahal, teman-temanku juga ada yang jarang baca novel, dan aku sendiri seringnya malah baca fanfiction dan komik, bahkan lebih sering nonton film.


IN : Matkul apa saja yang menurut kakak sulit atau menantang di Literature?

KC : Mungkin kalau dibilang menantang itu agak susah karena seperti yang aku bilang tadi, matkul lite dan CS itu sama, kecuali di bagian metode dan proposalnya. Menurutku yang seru itu adalah Contemporary Literature. Di situ kita bisa menganalisis objek-objek yang tidak biasanya kita sentuh atau analisis, contohnya graphic novel. Di matkul itu juga menganalisis Electronic Literature. Objeknya seperti ebook atau epub, ada juga series seperti episodes.  

IN : Apakah ada lagi matkul yang menantang selain Contemporary Literature?

KC : Mungkin Literary Criticism ya, di semester 6. Nah, di matkul itu kita diberi objek, lalu kita diminta menganalisisnya sesuai teori-teori yang ada, tapi itu cukup mudah karena masih dikerjakan dalam kelompok. 


IN : Oh iya, Kak, kalau matkul Contemporary Literature tadi berarti hanya diikuti oleh anak lite ya?

KC : Enggak, anak CS juga dapat matkul itu. Matkul-matkul lite dan CS itu sama semua, hanya beda di objek penelitian dan TWD-nya. Aku sering juga sekelompok sama anak CS. Nah, kalau di kelas, objek yang kita teliti itu sama. Jadi, kita analisis video dan yang CS juga analisis puisi gitu. 

IN : Selama kurang lebih dua semester di peminatan ini, suka duka apa saja yang Kakak alami?

KC : Sebenarnya suka semua sih. Dukanya itu kalau lagi disuruh milih objek yg sesuai minat, aku tidak bisa analisis video yang aku suka. Kalau di CS bisa analisis semuanya, mulai dari MV sampai film. Nah, di Literature aku hanya bisa menganalisis puisi, teks drama (naskahnya), novel, dan graphic novel. Apapun yang ada tulisannya dan dicetak.


IN : Bagaimana perasaan dan kesan Kakak selama setahun di lite? Untuk ekspektasi Kakak sendiri, apa terpenuhi setelah bergabung di lite?

KC : Ya, seru sih, sesuai dengan minat dan kemampuanku juga. Untuk ekspektasi, terpenuhi semua.

IN : Nah, objek-objek penelitian di Literature ini apa saja, Kak?

KC : Ada puisi, novel, graphic novel, e-lit, dan komik. Jadi, ternyata komik juga bisa diteliti untuk skripsi. Tapi yang susah itu kalau mau TW (thesis writing), objeknya harus sudah di nominasi, atau paling tidak penulisnya pernah mendapat award, supaya dosen-dosen tahu bahwa karya itu memang tidak main-main.


IN : Oh, gitu ya, Kak. Berarti kalau komik, yang dianalisis itu hanya tulisannya, atau gambarnya juga perlu?

KC : Gambarnya juga dianalisis. Misalnya, di graphic novel kan ada deskripsi suara, seperti suara pintu ditutup, nah itu juga dianalisis. Selain itu, ekspresi tokohnya, dan bahkan warna halamannya juga harus dianalisis. 

IN : Kalau menurut pandangan Kakak, faktor apa yang membuat Literature kurang dipilih tahun kemarin? 

KC : Mungkin pada mengira lite itu buat yang suka baca novel sama puisi saja. Kalau menurutku sih, banyak yang ambil CS karena objeknya lebih luas. Kalian bisa meneliti apapun, mulai dari MV, film, dan juga tidak ada batasan award seperti di lite. Lalu, untuk yang Linguistik, itu mungkin karena ilmunya lebih ke menghafalkan dan lebih pasti, jadi lebih jarang analisis cerita atau drama. Anak yang lebih bisa menghafal cenderung ke Linguistik. 


IN : Nah, kalau misalkan sudah memilih satu peminatan lalu ternyata merasa tidak cocok, itu bisa pindah, kak? 

KC : Dengar-dengar bisa ya, tapi aku kurang tahu teknisnya gimana. Harusnya, kalau masih di semester 5 dan dari CS ke lite, atau sebaliknya, itu lebih bisa pindah. Kuliahnya CS sama lite itu hampir sama, bahkan kelasnya itu digabung, jadi hampir tidak ada bedanya gitu.

IN : Oke, jadi memang beda di objeknya tadi itu saja ya. Nah, masih berhubungan dengan perbedaan yang tadi, ada lagi tidak, Kak, perbedaan mutlak antara lite dan CS selain dari segi objek penelitiannya?

KC : Sebenarnya, yang harus kamu lihat itu lebih banyak kalau di CS. Misalnya, objek yang diteliti di CS itu video, music video, nah itu harus melihat angle kameranya, lalu apa saja yang ditampilkan di sana. Pergerakan orangnya dan bahkan kalau orangnya memegang kertas berisi tulisan, tulisannya itu juga harus dilihat. Selain itu, lirik video dan background artisnya di dalam MV itu harus diperhatikan juga. Intinya, harus lebih teliti sih kalau di CS. Terus menurutku, di lite kita lebih banyak interpretasi atau mencari arti, tapi harus dari diri sendiri ya, jangan melihat dari internet. Nah untuk perbedaan antara lite dan CS, lite mungkin lebih menerima arti yang kita cari sendiri. Sedangkan CS, meskipun kita analisis sendiri, tetap harus banyak di backup teori-teori yang lain. Kalau menurutku, malah lebih harus banyak baca di CS daripada di Literatur, ya.


IN : Cara memilih di antara tiga peminatan itu gimana ya, Kak?

KC : Ya sebenarnya sesuaikan saja dengan kemampuanmu. Kalau misalnya baca cerpen, terus baca skrip drama yang satu jam lebih, keberatan atau tidak. Terus, lebih suka nonton film, atau lebih suka baca. Kalau lebih suka analisis skrip drama, cerpen, novel, ya masuk Literature. Tapi kalau lebih suka nonton MV atau film, masuk CS. Kalau lebih suka ilmu pasti dan banyak menghafal, masuk Linguistik. Linguistik objeknya bebas dari novel atau video seingetku.

IN : Oke. Selama di lite ini, Kakak sudah beli berapa buku buat menunjang pembelajaran?

KC : Hmm, tidak banyak sih sebenarnya. Yang benar-benar perlu untuk tugas paling hanya dua buku, sisanya aku beli karena keinginan. Oh iya, yang paling penting itu kamu tahu nanti skripsi mau pakai model apa. Kalau aku, komik yang aku pakai itu ambil dari internet.


IN : Bisa diceritakan tidak proses Kakak milih objek buat seminar proposal ini?

KC : Boleh banget. Awalnya, aku pengen pakai komik terjemahan yang ada di Webtoon gitu, tapi begitu dengar kalau harus menang award, wah langsung bingung tuh. Aku sampai beli dua buku tambahan selama belum nemuin komik yang cocok. Tapi akhirnya, sekitar 2-3 hari sebelum deadline, aku dikasih rekomendasi dari teman, dan ternyata cocok, jadi ya sudah aku pakai itu.


IN : Last question, kalau Kakak diberi kesempatan buat milih peminatan lagi dari awal, kira-kira bakal pilih apa?

KC : Tetap lite dong.

IN :Terima kasih, Kak Cicil, atas waktu dan kesediaannya berbagi pengalaman dengan kami. Semoga goals kakak kedepannya selalu dilancarkan. Tetap semangat!


Yuk, baca perspektif lain tentang Literatur di sini.


Comments